Surabaya, RadarCnnNews.my.id -Sebuah penemuan tim investigasi Media online RadarCNNnews.my.id di lapangan, Dengan tidak sengaja kami menemukan salah satu peti yang jatuh, ternyata ketika kita jumpai peti tersebut, salah satu supir bilang , Pak jangan di buka, " ungkapnya.
Merasa curiga akhirnya tim kami memaksakan untuk membuka peti tersebut, alhasil betul ternyata dugaan tim kami tersebut benar, peti berisikan beberapa rokok yang tidak mempunyai cukai, atau bisa di sebut (Rokok ilegal).
Penemuan tim investigasi kami pada hari sabtu tanggal 18/05/2024 WIB, sekitar Pukul 22:00 WIB Kami berhasil menggagalkan penyelundupan ribuan kotak rokok ilegal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur.
Menurut Edy Prayitno (Edy Macan) Direktur Media online RadarCNNnews.my.id dan Ormas Laskar Merah Putih (LMP),Bimbingan Kepatuhan penindakan tersebut berawal dari kecurigaan Tim investigasi kami terhadap peti yang jatuh ketika pengangkutan di armada minibus JNT Cargo.
"Modusnya barang (ROKOK ILEGAL) tersebut di manipulasi PO berisikan Mesin, Tim kami pun semakin curiga karena salah satu peti yg jatuh itu, kita tidak boleh membukanya," ungkapnya, Sabtu 18 Mei 2024.
Setelah kami buka dan kami periksa, Karena Peti itu terbukti mengangkut ribuan kotak rokok tanpa pita cukai, yang merupakan indikasi barang ilegal. Penyelundupan rokok ilegal tersebut diduga akan di edarkan di wilayah Jawa Timur, khususnya wilayah surabaya dan sekitarnya dengan menggunakan Jasa pengiriman via JNT Cargo untuk meloloskan barang haram tersebut.
"Rencana mereka memanipulasi order tersebut berupa Mesin, tapi ternyata isinya Rokok yang tidak bercukai (Rokok Ilegal) pengirimannya pun menggunakan jasa pengiriman via JNT. Beralamat JL.Manyar 78 Surabaya Jawa Timur.
Hingga saat ini, kami masih melakukan pemantauan intensif untuk menentukan jumlah pasti barang ilegal dan menghitung kerugian negara yang diakibatkan oleh penyelundupan ini.
Tim investigasi gabungan kami akan bikin lapor Ke Institusi Kepolisian terkait penemuan ini, " Pungkasnya".
"Kami masih terus bekerja untuk mendapatkan data yang lebih lengkap mengenai jumlah barang dan total kerugian negara," bersambung. (Red/Team)
Editor: Oji Baguss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar