Gresik, RadarCNNnews.my.id - 13 November 2024 – Ratusan perwakilan vendor PT Barata Indonesia memadati depan kantor pusat PT Barata Indonesia di Gresik, menggelar aksi unjuk rasa menuntut pembayaran kontrak yang tertunggak senilai Rp 2,4 triliun. Hutang yang belum dilunasi sejak 2018 ini membuat para vendor tercekik secara finansial, bahkan beberapa mengalami tekanan psikologis yang berujung tragis.
Aksi massa ini dipimpin oleh koordinator lapangan Muhammad Nur, Safiudi, serta didukung ormas MADAS dan PASER, dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan setempat. Mereka mewakili 272 vendor yang merasa sangat dirugikan akibat penundaan pembayaran tersebut. Ketua PASER Jatim, Didik, yang dipercaya menyalurkan aduan dari pihak vendor, mengungkapkan banyak vendor kini terlilit utang karena proyek-proyek yang sudah mereka selesaikan tak kunjung dibayar oleh perusahaan pelat merah itu. Mirisnya, ada vendor yang nekat mengakhiri hidupnya, sementara beberapa lainnya mengalami keretakan rumah tangga akibat tekanan ekonomi yang makin menyesakkan. Tak hanya itu, ketidakpastian finansial juga memaksa sejumlah karyawan untuk mengundurkan diri.
“Ini sangat menyedihkan dan mengecewakan! PT Barata Indonesia, sebagai BUMN, memperlakukan kami seperti ini. Ini adalah bentuk kedzaliman yang tak bisa dibiarkan,” ujar Budi, salah satu pendemo. “Kami hadir di sini untuk memperjuangkan hak para vendor.”
Para vendor berharap aksi unjuk rasa ini mampu mendesak PT Barata Indonesia untuk segera memenuhi tanggung jawab pembayaran yang sudah terlalu lama tertunda.(Red/Tim)
Editor: Moses JF
« Prev Post
Next Post »