Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Banjir Parah di Mojosarirejo, PT. Multi Graha Persada Indah Jadi Sorotan Utama

Jumat, 17 Januari 2025 | Januari 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-17T00:27:44Z


Driyorejo, RadarCNNnews.my.id – Proyek pengurukan lahan yang dilakukan oleh PT. Multi Graha Persada Indah (MGPI) untuk perluasan perumahan Graha Persada Indah memicu bencana lingkungan besar bagi warga RT 09 dan RT 13 RW 14 Desa Mojosarirejo. Bukan hanya warga yang menjerit akibat banjir dan kerugian besar, tetapi juga PT. Lentera Sinergi Utama, pengembang perumahan De Naila Village, yang ikut terdampak akibat kelalaian pengembang ini.

Kronologi Pemicu Kekacauan Pada 21 November 2024, warga setempat telah berupaya mengatur pertemuan dengan pihak PT. MGPI, yang diwakili oleh Bapak Ari, untuk membahas dampak negatif proyek tersebut. Namun, janji pertemuan itu berakhir dengan kekecewaan besar ketika Bapak Ari memilih pergi lebih awal, meninggalkan warga tanpa jawaban.


Warga tak menyerah dan mencoba menjalin komunikasi lagi pada 23 November 2024, tetapi tak ada langkah konkret yang dilakukan pihak developer. Pada 25 November 2024, Ketua RT 09 akhirnya bertemu langsung dengan perwakilan PT. MGPI, tetapi hanya mendapatkan alasan tak masuk akal bahwa “material tidak bisa masuk” ke lokasi.

Puncak pertemuan terjadi pada 17 Desember 2024, yang melibatkan Kepala Dusun Mojosarirejo, Ketua RT 09, dan Bapak Ari dari PT. MGPI. Dalam pertemuan tersebut, developer berjanji untuk segera menyelesaikan masalah. Bahkan, mereka sempat melakukan survei ke lokasi banjir. Namun hingga kini, 16 Januari 2025, tak ada satu pun tindakan nyata yang dilakukan.

Kerugian Warga dan PT. Lentera Sinergi Utama Banjir yang terjadi akibat pengurukan lahan secara tidak bertanggung jawab ini telah menghancurkan kehidupan warga dan merugikan PT. Lentera Sinergi Utama, pengembang perumahan De Naila Village, sebagai salah satu pihak terdampak.


Rumah-rumah warga di Blok G47 hingga Blok G37 kini menjadi kolam air berwarna cokelat. Bahkan, septic tank di rumah-rumah tersebut meluap berkali-kali, membuat warga harus membangun septic tank baru yang akhirnya kembali penuh akibat genangan.

Rumah di Blok I32 juga tak luput dari genangan, menyebabkan penghuni kehilangan kenyamanan dan terganggunya aktivitas harian. Sementara itu, PT. Lentera Sinergi Utama, yang berada di sekitar area terdampak, menghadapi kerugian operasional karena fasilitas perusahaan terganggu akibat genangan air yang tak kunjung surut.

Desakan Tindakan Tegas Warga RT 09 dan RT 13 serta PT. Lentera Sinergi Utama kini bersatu menuntut keadilan. Mereka meminta pemerintah, aparat terkait, dan pihak berwenang untuk segera menindak tegas PT. Multi Graha Persada Indah, yang diduga mengabaikan dampak lingkungannya. Proyek yang dilakukan tanpa kajian matang ini tidak hanya mencederai kehidupan warga, tetapi juga merugikan pihak perusahaan tetangga seperti PT. Lentera Sinergi Utama.


“Kami sudah cukup sabar! Rumah kami tenggelam, septic tank meluap, dan aktivitas sehari-hari lumpuh. PT. MGPI harus bertanggung jawab atas semua ini!” tegas salah satu warga yang rumahnya berada di Blok G47.

Warga RT 09 dan RT 13 serta PT. Lentera Sinergi Utama berharap pemerintah segera turun tangan untuk menuntaskan masalah ini. Jangan biarkan keserakahan menghancurkan kehidupan warga dan keberlangsungan perusahaan lain yang terdampak. Warga Mojosarirejo dan PT. Lentera Sinergi Utama butuh solusi nyata, bukan sekadar janji tanpa bukti!.



Editor : Adytia Damar 
×
Berita Terbaru Update