Sidoarjo, RadarCNNnews.my.id - Dugaan pungli yang dilakukan petugas PTSL, khususnya di Desa Kedungturi, Kecamatan Taman, Sidoarjo, masih mengambang. Petugas PTSL diduga memungut dana hingga jutaan rupiah, dan kasus ini telah dilaporkan ke Inspektorat Kabupaten Sidoarjo pada Oktober 2023. Namun, hingga Januari 2025, kasus tersebut seakan tenggelam. Kamis (2/01/2025).
"Capek kami bertanya terus, Mas. Kalau memang Inspektorat Kabupaten Sidoarjo ini tidak ada kejelasan, hal ini akan menjadi preseden buruk ke depan, dan warga akan terus menjadi korban pungli seperti ini. Kalau mereka (Inspektorat, red) tidak sanggup, kita akan bawa masalah ini ke penegak hukum, biar mereka yang menangani," sahut beberapa warga (korban pungli PTSL) saat ditemui tim media.
Dari informasi yang dihimpun jurnalis media ini beberapa waktu lalu, warga korban dugaan pungli mencapai lebih dari puluhan orang. Mereka bahkan ada yang diminta membayar hingga Rp15 juta.
Tim jurnalis segera mengonfirmasi perkembangan terkait laporan dari beberapa warga Desa Kedungturi, yang berinisial antara lain: MA, MF, MR, JM, dan DA—korban dugaan kasus pungli PTSL di Desa Kedungturi—ke Inspektorat Kabupaten Sidoarjo.
Harapannya, Inspektorat bisa menyelesaikan kasus tersebut terhadap pelapor agar tidak terjadi salah tanggap. Pelapor membutuhkan kejelasan dan hasil yang adil hingga warga (korban PTSL) mendapatkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bersambung
(Red/Tim-SDA)
Editor: Moses JF
