Radar Cnnnews. My. Id
Jember –(06/02/2025) Seorang pasien bernama Alfariski umur (7 tahun) Desa jrangoan kec omben sampang Jawa Timur. mengalami kebutaan permanen setelah menjalani serangkaian perawatan di beberapa rumah sakit. Kejadian ini berawal ketika Alfariski mengalami kecelakaan dan dilarikan ke RSD Dr, Soebandi, Jember.Hari jumat/10/2024
Saat itu, pihak rumah sakit menyarankan untuk dilakukan operasi dengan biaya sekitar Rp40 juta. Namun, karena keterbatasan ekonomi, orang tua Alfariski mengurus kepesertaan BPJS untuk menanggung biaya perawatan. Mereka juga sempat menanyakan kondisi bola mata anaknya kepada dokter. Setelah dilakukan pemindaian (scan), dokter menyatakan bahwa bola mata Alfariski dalam kondisi aman dan tidak mengalami masalah serius.dan aman ujar, dokter
Setelah menjalani operasi saraf, kondisi Alfariski membaik dan diizinkan pulang. Namun, saat melakukan kontrol lanjutan, orang tua Alfariski tidak bisa kembali ke RS Soebandi dan memilih mengurus rujukan di RS Sampang. Saat diperiksa di sana, diketahui bahwa bola mata Alfariski mengalami kebocoran cairan.
Melihat kondisinya yang semakin memburuk, pihak RS Sampang merujuk Alfariski ke RS Undaan. Namun, karena keterbatasan fasilitas terkait bedah saraf, pasien akhirnya dirujuk ke RS Dr. Soetomo Surabaya. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter di RS Dr. Soetomo menyatakan bahwa penanganan sudah terlambat. Akibatnya, Alfariski mengalami kebutaan permanen.
Hingga saat ini, pihak keluarga belum mendapatkan penjelasan memadai terkait dugaan salah diagnosa yang terjadi di awal perawatan. Kejadian ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan mengenai standar prosedur medis yang diterapkan di rumah sakit terkait.
Pihak keluarga berharap ada pertanggungjawaban dari pihak RS soebandi terkait atas kondisi yang dialami Alfariski. Sementara itu, masyarakat berharap kasus serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang dan tenaga medis lebih berhati-hati dalam memberikan diagnosis., _Bersambung
@Red
Editor:yaya