Lamongan, RadarCNNnews.my.id – Petani padi di Desa Wonokromo, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, mulai memasuki masa panen raya setelah menunggu beberapa bulan. Namun, di tengah hasil panen yang melimpah, para petani justru menghadapi persoalan serius terkait harga jual gabah kering panen (GKP).
Ironisnya, harga pembelian GKP di lapangan tidak sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp6.500 per kilogram. Seorang petani setempat mengungkapkan bahwa harga yang ditawarkan oleh pembeli bervariasi antara Rp5.000 hingga Rp6.300 per kilogram, tergantung pada kualitas gabah.
"Ya gini, Mas, keadaan petani di sini. Harga jual gabahnya Rp5.000 – Rp6.300, katanya sesuai dengan kualitas gabahnya," ujar salah satu petani yang enggan disebut namanya.
Kondisi ini tentu menjadi pukulan bagi para petani yang berharap mendapatkan keuntungan layak setelah melalui proses tanam yang panjang dan penuh tantangan. Mereka berharap pemerintah turun tangan untuk memastikan harga jual gabah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
"Semoga pemerintah segera mengatasi kesulitan-kesulitan petani saat ini, terutama dalam masalah harga penjualan gabah kering panen," tambahnya.
Para petani di Lamongan berharap agar pemerintah lebih memperhatikan kondisi di lapangan dan memastikan kebijakan harga gabah benar-benar diterapkan demi kesejahteraan petani.
( Makruf )
Editor : Adytia Damar