Home Without Label

Mochamad Shofi, Mahasiswa Prodi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo


Foto:RadarCNNnews.my.id | Informasi:Imam

Sidoarjo, RadarCNNnews.my.id - Salah satu indikator untuk mengukur kemajuan suatu daerah dapat dilihat melalui kualitas pendidikan formalnya. Hal ini karena pendidikan dapat mencerminkan tingkah laku, sikap, dan sifat masyarakatnya melalui penerapan ilmu pada kehidupan sehari-hari.

Meskipun saat ini pendidikan Indonesia mengalami banyak kemajuan, namun upayanya masih belum maksimal. Hal ini terkendala masalah-masalah, seperti kurangnya kesejahteraan tenaga pengajar, minimnya akses terhadap pendidikan, hingga rendahnya tingkat pengetahuan, fasilitas pendidikan dan ekonomi masyarakat. 

Selain itu, menurunnya angka pengangguran dan meningkatnya perekonomian juga merupakan indikator kemajuan suatu daerah. Didalam organisasi yang besar tidak lepas dari keberhasilan seorang pemimpin didalamnya. 

Pemimpin yang besar dapat melahirkan sebuah arah dan tujuan organisasi yang ditentukan oleh gaya kepemimpinan. Salah satunya adalah gaya kepemimpinan tranformasional dimana Pemimpin berfokus pada inspirasi dan motivasi anggota tim untuk mencapai suatu tujuan bersama.
 
Mereka cenderung karismatik dan mampu mengubah visi dan budaya organisasi. Pemimpin bekerja dengan tim untuk mengidentifikasi perubahan yang diperlukan, menciptakan visi untuk memandu perubahan tersebut melalui inspirasi, dan melaksanakan perubahan bersama dengan anggota tim yang berkomitmen. 

Karakter kepemimpinan ini mampu menginspirasi dan memotivasi anggota tim dengan memberikan tantangan dan mendorong mereka untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. 

Pemimpin menggunakan pendekatan karismatik untuk mendorong anggota tim agar merasa lebih terlibat dan termotivasi. Mampu mendorong kreativitas dan inovasi dengan menantang asumsi yang ada dan mendorong anggota tim untuk berpikir kritis dan menemukan solusi baru untuk masalah serta menunjukkan perhatian pribadi terhadap kebutuhan dan aspirasi anggota tim mereka. 

Tipe pemimpin ini bertindak sebagai mentor atau pelatih, membantu anggota tim untuk berkembang dan mencapai potensi penuh mereka serta dapat memberikan contoh yang baik melalui tindakan mereka sendiri. Pemimpin tipe ini menunjukkan integritas, etika kerja yang tinggi, dan komitmen terhadap nilai-nilai organisasi, yang kemudian diikuti oleh anggota tim. 

Oleh karena itu, pemimpin transformasional dapat membawa perubahan positif yang signifikan dalam organisasi, meningkatkan kinerja, inovasi, dan kepuasan kerja anggota tim.

Pada masa pemerintahan Bupati Win Hendrarso sekitar tahun 2003, ratusan bangunan SD negeri di Sidoarjo rusak parah. Bekas program SD Inpres zaman Presiden Soeharto yang sudah tidak layak digunakan ini sebagian tidak dipakai dan sebagian lagi sudah telanjur ambruk karena hujan atau angin putting beliung. 

Setelah mendapat beberapa atensi dari jurnalis, Bupati langsung memerintahkan beberapa pejabat terkait. Kepala Bappeda, kepala dinas PU Cipta Karya, kepala Dinas Pendidikan, serta Ketua Komisi E DPRD Sidoarjo Tito Pradopo untuk menghimpun data lengkap dari 18 kecamatan beserta foto kondisi sekolah. 

Bupati beserta para pihak terkait terjun langsung dalam proses renovasi sekolah-sekolah tersebut. Hal ini langsung mendapatkan banjir apresiasi dari berbagai pihak serta banjir pujian dari masyarakat. 

Masih di era kepemimpinan beliau, salah satu contoh kepeduliannya terhadap dunia Pendidikan di Sidoarjo adalah program kerjasamanya dengan pemerintah Jepang. 

Hal ini dibuktikan dengan Pemerintah Jepang kembali memberikan bantuan hibah senilai 89.715 dolar AS atau sekitar Rp807,4 juta pada tahun 2007 lalu untuk pembangunan gedung Sekolah Dasar di Desa Sugih Waras Kecamatan Candi. 

Penandatangan naskah pemberian bantuan hibah itu dilakukan Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, Shoji Sato, mewakili pemerintah Jepang dengan Perhimpunan Alumni dari Jepang (Persada) Jatim, Sherman Salim, selaku penerima hibah di Surabaya, Selasa. 

Hadir dalam kesempatan itu, antara lain Bupati Sidoarjo, Drs Win Hendrarso, pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo dan anggota Persada Jatim. Ini merupakan bantuan hibah ketiga yang dialokasikan untuk Kabupaten Sidoarjo. 

Pada 2005, Pemkab Sidoarjo juga menerima bantuan serupa untuk pembangunan gedung sekolah dasar di dua Kecamatan dengan jumlah yang hampir sama. Salah satunya SDN Sugih Waras yang dibangun dengan bantuan pemerintah Jepang, selama beberapa bulan terakhir juga menampung siswa korban semburan lumpur Lapindo.
 
Dengan kondisi bangunan sekolah sangat memprihatinka, dinding dan atapnya rawan roboh karena lapuk, sehingga mengancam keselamatan siswa yang sedang belajar. 

Bupati berharap pemberian bantuan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat serta mempererat persahabatan antara Indonesia dan Jepang. 

Proyek yang dilaksanakan ini bersentuhan langsung dengan rakyat kecil dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kehidupan rakyat. Beliau juga menyatakan bahwa saat ini masih ada sekitar 200 gedung SD di wilayahnya yang rusak dan perlu segera dilakukan perbaikan. 

Bantuan dari pemerintah Jepang ini tentu banyak mengurangi beban anggaran Pemkab Sidoarjo. Beliau juga berharap kerja sama ini terus berkelanjutan demi meningkatkan fasilitas Pendidikan di wilayah Sidoarjo.

Beliau tidak hanya merupakan sosok pemimpin yang lengkap antara ilmu dan laku-nya namun juga kalem, tampan, cendekia, berwibawa dan bijaksana. 

Menariknya, hanya pada era beliau selama 5 tahun Sidoarjo tidak pernah banjir karana adanya proyek drinase terpadu yg melibatkan banyak pemikir untuk membuat sebuah perencanaan dan mitigasi tentang banjir. 

Kematangan pengetahuan tentang konsep dan tata kelola kota merupakan salah satu keahlian beliau. Tidak hanya berhenti sampai disitu, beliau selalu melibatkan banyak elemen dalam menyusun perencanaan anatara lain akademisi, konsultan, masyarakat, LSM, ormas , wartawan dan OPD-OPD terkait. 

Karena keahlian tersebut, pada era itulah dimulainya pembanguna  jalan lingkar Timur dan lingkar Barat di Sidoarjo, hal tersebut menandakan bahwa beliau merupakan seorang birokrat yg memahami konsep-konsep adminustrasi publik dengan baik dalam memegang tampuk kepemimpinan di Sidoarjo sejak tahun 2000 sampai 2010.


Dengan demikian, Bupati Sidoarjo Win Hendrarso merupakan sosok pemimpin yang tranformasional sehingga mampu menciptakan peluang dengan tepat sasaran disaat situasi yang sulit. Beliau telah melakukan pencapaian besar serta melakuan terobosan baru untuk untuk kepentingan khalayak umum. 

Hal ini merupakan bukti nyata keberhasilan gaya kepemimpinan yang transformasional yang mampu memotivasi anggota untuk berkembang dan mencapai potensi mereka melalui inovasi dan pendekatan yang kharismatik. (Red/Imam).



Editor:Oji Baguss

Baca juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

to Top