Lamongan, RadarCNNnews.my.id - 6 November 2024, Penasehat Pondok Pesantren Nurul Khidmah 2 Lamongan, Hm. Suhail, dengan tegas menyatakan bahwa Pilkada 2024 seharusnya tidak menjadi ajang untuk membawa isu-isu keislaman atau ormas tertentu ke dalam politik. Menurutnya, pemilihan kepala daerah bukan soal memilih tokoh agama, melainkan mencari sosok pemimpin yang benar-benar memiliki jiwa kepemimpinan.
"Saat ini, arus informasi semakin deras, terutama melalui media sosial. Peran tokoh agama menjadi sangat strategis untuk menjaga stabilitas dan ketenangan menjelang Pilkada 2024. Masyarakat perlu memahami bahwa isu-isu ormas tidak relevan dalam memilih pemimpin daerah," ujar Hm. Suhail.
Beliau menyoroti maraknya gesekan dan bahkan potensi perpecahan yang timbul dari penyebaran informasi tak berdasar atau hoaks, yang sering kali dibuat untuk menarik perhatian di media sosial. "Kita perlu berhati-hati dengan narasi yang dapat mengganggu kerukunan. Justru saat ini adalah momen penting untuk membangun kebersamaan dan toleransi antarumat beragama," tegasnya.
Menurut Hm. Suhail, tokoh agama harus menjadi mitra strategis dalam menjaga keharmonisan berpolitik dan menghadirkan lingkungan sosial yang kondusif, demi terwujudnya Pilkada yang aman dan damai.
Dalam kesempatan tersebut, Hm. Suhail juga menyampaikan dukungannya untuk pasangan Yes-Dirham, yang kembali mencalonkan diri di Pilkada Lamongan. Ia mengajak masyarakat untuk memberikan kesempatan bagi pasangan Yes-Dirham untuk melanjutkan kepemimpinan mereka.
"Selama periode sebelumnya, Yes-Dirham telah menunjukkan kinerja yang baik, meskipun sempat tertunda karena pandemi COVID-19. Mari kita beri ruang bagi mereka untuk menyelesaikan program-program yang telah direncanakan," tambahnya.
Dengan pernyataan tegas ini, Hm. Suhail berharap masyarakat dapat memilih pemimpin berdasarkan kapasitas kepemimpinannya, bukan berdasarkan afiliasi agama atau ormas, demi kemajuan bersama.(Red/Abdur Rochim Demit)
Editor: Moses JF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar